Buku ini berjudul Madarijus Salikin (Pendakian Menuju Allah), Karya Ibnu Qayim Al-jauzi
Pengantar Penulis
Tentang kitab (Madarijus-Salikin) ini sendiri seakan mempunyai dua visi. Satu visi berupa tulisan Ibnu Qayyim dan visi lain merupakan kritik atau pun pembenahan terhadap kandungan kitab Manazilus-Sa'irin. Pada permulaannya Ibnu Qayyim mengupas Al-Fatihah, yang merupakan in-duk Al-Qur'an dan yang mengintisarikan semua kandungan di dalam Al-Qur'an. Kemudianyang lebih inti lagi adalah pembahasan tentang makna iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, yang menjadi ruh dari keseluruhan kitab ini. Pada sisi inilah ketaajuban layak disampaikan kepada Ibnu Qayyim oleh siapa pun yang membacanya. Begitu dalam pengkajiannya dan begitu luas pembahasannya.
Pembahasan berikutnya berkisar pada masalah perjalanan kepada Allah dengan manzilah, etape, tempat persinggahan, keadaan dan kedudukan-kedudukannya. Di antaranya yang dikupas dalam masalah ini, bahwa manusia memiliki dua substansi, sesuai dengan hikmah penciptaan Allah: Substansi rohani dan substansi jasadi. Yang pertama merupakan alam atas/tinggi dengan segala kelembutannya, dan yang kedua merupakan alam bawah/rendah dengan segala kekasatannya. Sementara pada diri manusia juga ada dua kekuatan yang saling menolak. Yang satu menaiknya ke atas dan yang satu menariknya ke bawah. Sasaran yang dikehendaki dalam perjalanan ini adalah berpaling dari alam bawah dan membebaskan diri dari daya tariknya, untuk berpindah ke alam atas, agar terjadi penyatuan hati dengan Allah.
Pembahasan berikutnya berkisar pada masalah perjalanan kepada Allah dengan manzilah, etape, tempat persinggahan, keadaan dan kedudukan-kedudukannya. Di antaranya yang dikupas dalam masalah ini, bahwa manusia memiliki dua substansi, sesuai dengan hikmah penciptaan Allah: Substansi rohani dan substansi jasadi. Yang pertama merupakan alam atas/tinggi dengan segala kelembutannya, dan yang kedua merupakan alam bawah/rendah dengan segala kekasatannya. Sementara pada diri manusia juga ada dua kekuatan yang saling menolak. Yang satu menaiknya ke atas dan yang satu menariknya ke bawah. Sasaran yang dikehendaki dalam perjalanan ini adalah berpaling dari alam bawah dan membebaskan diri dari daya tariknya, untuk berpindah ke alam atas, agar terjadi penyatuan hati dengan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar