Sampar - Albert Camus

Buku ini berjudul Sampar - Albert Camus

Sampar - Albert Camus



Pengantar Penulis

Cara mudah untuk mengenal sebuah kota ialah dengan mengetahui bagaimana penduduk di sana bekerja, bercintaan lalu mati. Barangkali disebabkan oleh iklim, di kota kecil kami, ketiga hal itu terjadi bersama-sama dan sekaligus dengan semangat atau kepasrahan. Artinya, penduduk merasa bosan, lalu bergerak mengikuti alur rutinitas. Mereka bekerja keras, tapi selalu untuk memperkaya diri, karena perhatian terutama terfokus kepada perdagangan atau bisnis. Menurut mereka, yang penting ialah mencari keuntungan. Tentu saja mereka juga menyukai kesenangan-kesenangan sederhana, misalnya perempuan, menonton film dan mandi-mandi di laut. Selayaknyalah jika mereka menyisihkan kesenangan-kesenangan ini untuk akhir pekan. Sedangkan hari-hari lainnya untuk usaha
mendapatkan banyak uang. Sore, ketika meninggalkan kantor, pada jam tertentu mereka berkumpul di kafe, menghadang angin di jalan raya atau duduk-duduk di balkon. Nafsu penduduk yang paling muda penuh gairah tapi cepat berlalu. Sedangkan kelaknatan penduduk yang paling tua tidak melebihi perhimpunan pemain-pemain boules*), pertemuan makan-makan maupun kelab-kelab tempat penduduk bertaruh besar dalam kocokan kartu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar