Buku ini berjudul TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH - ANDI ACHDIAN
Pengantar Penulis
Bagi kebanyakan negara Dunia Ketiga, persoalan mengatasi keterbelakangan ekonomi secara nasional telah menjadi agenda penting setelah mereka berhasil membebaskan diri dari belenggu kolonialisme. Dengan menunjuk eksploitasi kapitalisme dalam sistem kolonial sebagai biang keladi, kebanyakan rezim di Dunia Ketiga memilih sendiri model pembangunan yang sesuai dengan kondisi
yang mereka hadapi. Hingga awal abad ke-20, usaha membangun basis perekonomian nasional di tiap-tiap negara Dunia Ketiga pada umumnya dilakukan dengan mengambil alternatif lain di luar model yang ada. Berdasarkan rumusan tersebut, negara-negara Dunia Ketiga tidak mengambil jalan kapitalisme dengan sistem ekonomi liberal1 atau sosialisme berdasarkan sistem etatisme2 yang merupakan model dominan saat itu. Prinsip dasar yang dijalankan dalam kebijakan ekonominya adalah suatu rumusan ekonomi yang berusaha membangun proses industrialisasi melalui inovasi teknologi dan perakitan dalam suatu negara bangsa (nation-state). Jenis kebijakan ini menjadi populer sebagai strategi pembangunan Dunia Ketiga yang sering dinyatakan sebagai manifestasi nasionalisme ekonomi pada era 1960-an dan 1970-an. Aktor kunci yang menjadi pendorong kemajuan ekonomi adalah sektor negara yang terdiri dari birokrasi sipil atau militer. Bentuk kebijakan ini dikenal dengan istilah “kapitalisme negara” di mana proses akumulasi modal dijalankan oleh negara.
yang mereka hadapi. Hingga awal abad ke-20, usaha membangun basis perekonomian nasional di tiap-tiap negara Dunia Ketiga pada umumnya dilakukan dengan mengambil alternatif lain di luar model yang ada. Berdasarkan rumusan tersebut, negara-negara Dunia Ketiga tidak mengambil jalan kapitalisme dengan sistem ekonomi liberal1 atau sosialisme berdasarkan sistem etatisme2 yang merupakan model dominan saat itu. Prinsip dasar yang dijalankan dalam kebijakan ekonominya adalah suatu rumusan ekonomi yang berusaha membangun proses industrialisasi melalui inovasi teknologi dan perakitan dalam suatu negara bangsa (nation-state). Jenis kebijakan ini menjadi populer sebagai strategi pembangunan Dunia Ketiga yang sering dinyatakan sebagai manifestasi nasionalisme ekonomi pada era 1960-an dan 1970-an. Aktor kunci yang menjadi pendorong kemajuan ekonomi adalah sektor negara yang terdiri dari birokrasi sipil atau militer. Bentuk kebijakan ini dikenal dengan istilah “kapitalisme negara” di mana proses akumulasi modal dijalankan oleh negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar